Thursday, December 10, 2015

Khayal

Di malam yang sepi, Seorang anak merindu. Sekujur tubuhnya diterpa hujan dan tiupan angin, Bajunya basah dan tetap saja memegang selembar kain. Malam yang gelap mendekap tubuhnya hingga dari jauh hanya nampak siluet hitam, Bagai kayu mematung dan kain yang Ia pegang terus saja melambai-lambai ditiup angin.

Sesekali kain yang Ia pegang melambaii bagai dedaunan, hujan yang begitu keras terus saja turun tetapi Ia tetap saja diam mematung sambil menatap laut yang menghitam luas dan di ujungnya nampak bintang-bintang yang bersinar bertebaran bagai mutiara tak beraturan, disela-sela bintang itu nampak sosok rembulan yang lebih besar dan lebih bersinar dengan sebagian tubuhnya tertutup awan hitam, cahayanya menembus pelan awan. di atas laut nampak satu perahu nelayan yang melaju semakin dekat ke pantai.

Anak itu adalah Aku yang merindukan seseorang yang namanya semakin buram dalam ingatan akan tetapi wajahnya masih saja terpatri dalam jiwa, wajah yang selalu menemani disaat makan, bercanda, tertawa, menangis dan pergi begitu saja tanpa sebab.


Itu adalah gambaran rindu yang saat ini Aku rasakan padamu.

0 comments:

Post a Comment