Tanjung Bira

Tanjung Bira, Kab. Bulukumba, Prov. Sulawesi-Selatan, Indonesia.

Sanggar Seni Panrita

STIKES Panrita Husada Bulukumba

Sekolah Sastra Bulukumba

Sekolahnya Penulis Bulukumba

Lopi Phinisi

Melanglang buana menerjang ombak mengarungi samudera

Suku Kajang, Bulukumba, Sulawesi Selatan

Hidup Selaras dengan Alam sebagai Kosmologi Suku Kajang, Bulukumba, Sulawesi Selatan

Tuesday, June 30, 2015

Situs Kompleks Makam To Salamatta RiJalayya

Secara administratif situs ini berada di Lingkungan Jalayya, Kelurahan Tanah Jaya, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba. Secara astronomis berada di titik koordinat 05° 20’ 36,7” LS dan 120° 22’ 22,4” BT. Situs ini terletak di sebuah lembah yang di sisi utaranya berbatasan dengan jurang dengan kemiringan permukaan tanah 107°. Sebelah selatan, timur dan barat situs berbatasan dengan kebun warga. 

Makam To Salamatta Ri Jalayya yang berada dalam ruangan bangunan bata dan diberi atap seng

Menurut informasi dari warga sekitar situs bahwa pengelolaan makam (situs) tersebut telah diwakafkan ke pemerintah dalam hal ini BPCB Makassar. To Salamatta Rijalayya bernama asli To asara Daeng Mallipa merupakan tokoh penganjur agama Islam yang ketiga di Kajang pada sekitar abad ke-17, setelah Janggo Tujarra dan Janggo Toa. To Salamatta Ri jalayya adalah anak dari Syekh Yusuf Tuanta Salamaka ri Gowa. Oleh sebab itu, beliau juga digelari To SalamakaRi Jalayya (Tuan pembawa selamat di Jalayya).Konon, makam beliau hanya merupakan sebuah lokasi yang diyakini juga sebagai lokasi lenyapnya beliau.Jadi, di dalam makam tersebut tidak terdapat mayat beliau, namun tetap diberikan nisan.

Situasi Kompleks Makam To Salamatta Ri Jalayya
Dalam kompleks makam yang telah diberi batasan beton cor ini terdapat 6 (enam) buah makam kuna. Salah satu di antaranya adalah Makam To Salamatta Ri Jalayya khusus berada di dalam bangunan yang terbuat dari konstruksi bata. Makam To Salamatta memiliki ukuran panjang 2 m, dengan lebar makam 1,5 m, makam ini tidak memiliki jirat dan gunungan, hanya ada nisan saja yang berbentuk/ tipe Menhir yang hanya ditancapkan ke tanah, berwarna hitam kecoklatan. Makam kuna lainnya berada diluar bangunan.Pada bagian barat bangunan, terdapat 2 buah makam, sedangkan di bagian selatan terdapat 3 buah makam.

Makam isteri dari To Salamatta Ri Jalayya yang bernama Puang Doang Daeng Maeja
Menurut informasi warga sekitar, makam yang berada disisi selatan makam To Salamatta adalah makam istrinya yang bernama Puang Doang Deang Maeja dengan ditandai dengan 2 nisan dalam satu makam.Keempat makam yang lain tida dikenali identitasnya.

Pada umumnya nisan dalam situs ini terbuat dari batu andesit dengan tipe nisan menhir. Ukuran panjang makam yang berada di luar bangunan rata-rata memiliki panjang 4 m, dan lebar 1,5 m. 


Sumber : A. Oddang dalam laporan penyuluhan Budaya Triwulan I Tahun 2013 di Kajang, Kab. Bulukumba
 

Situs Kompleks Makam Raowa

Secara administratif situs ini berada di Dusun Raowa, Desa Lembang Lohe, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba. Secara astronomis berada di titik koordinat 05° 20’ 01, 2” LS 120° 21’ 35,4” BT.Situs terletak di sisi jalan yang menghubungkan antara kecamatan Kajang dan Kecamatan Herlang. Keletakan situs berada di atas bukit dengan batas-batas sebagai berikut.
  1. Sebelah Barat berbatasan dengan kebun warga; 
  2. Sebelah Utara berbatasan jalan poros; 
  3. Sebelah Timur berbatasan dengan kebun warga;
  4. Sebelah Selatan berbatasan dengan tebing. 
 

Situasi Kompleks Makam Raowa 

Kompleks makam ini berada dekat dengan pemukiman warga yang dibatasi dengan pagar kawat berduri.Vegetasi yang ada berupa pepohonan keras di antaranya pohon kelapa, pohon bambu, pohon jati putih, pohon jambu, dan pohon asam, serta tumbuhan semak belukar.

Keseluruhan makam yang terdapat di dalam kompleks makam ini berjumlah 224 makam yang terdiri dari 142 makam tua dan 82 makam baru.Kondisi makam dalam situs ini juga cukup memprihatinkan. Hal ini terlihat dari banyaknya nisan makam yang sudah tidak berdiri pada posisi awal.
Berdasarkan hasil pengamatan,dalam kompleks makam ini terdapat makam-makam yang tunggal dan berkelompok. Keseluruhan makam memiliki jirat namun, kondisi fisiknya berbeda-beda, ada yang masih utuh namun adapula yang sudah lepas atau bahkan hilang.Terdapat 6 kelompok makam tua. Kelompok makam ini diberi pembatas.berupa pondasi yang terbuat dari susunan batu sedimen yang mencapai tinggi antara 1 hingga 1,5 m. Dalam satu kelompok makam terdiri atas 3-5 buah makam. 

Adapun ragam hias yang terdapat pada kompleks makam ini adalah ragam hias bunga dan kaligrafi.Nisan pada kompleks makam ini berbentuk menhir, phallus, pipih, dan gada.Ada beberapa makam kecil yang nisannyahanya ditancapkan di tanah dan diberi susunan batu alam di sekelilingnya.
Untuk kelengkapan jirat makam, dapat diklasifikasikan menjadi 2 kategori, makam yang memiliki jirat dan makam yang tidak memiliki jirat.Makam yang memiliki jirat berjumlah 123 buah sedangkan makam yang tidak memiliki jirat berjumlah 19 buah makam.Berdasarkan kelengkapan gunungan makam, juga dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu makam yang memiliki gunungan dan makam yang tidak memiliki gunungan.Makam yang memiliki gunungan berjumlah 130 buah, sedangkan yang tidak memiliki gunungan berjumlah 12 buah makam. 

 

Makam Karaeng Tonteng Daeng Matarrang, Dengan tipe nisan Menhir

Berdasarkan tipe nisan, makam-makam tersebut dapat diklasifikasikan menjadi enam jenis, yaitu; a) Makam dengan nisan tipe menhir yang berjumlah 18 buah makam; b) Makam dengan nisan tipe Phallus yang berjumlah 88 buah makam; c) Makam dengan nisan tipe pipih yang berjumlah 10 buah makam; d) Makam dengan tipe Ujung Tombak yang berjumlah 5 buah makam; e) Makam dengan nisan tipe gada yang berjumlah 9 buah makam. Selain itu terdapat pula makam yang nisannya tidak teridentifikasi sebanyak 8 buah makam serta makam yang tidak memiliki nisan sebanyak 4 buah makam.
 

Tangga Menuju Situs Kompleks Makam Raowa

Dari ukuran makam, makam dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis makam, yaitu; a) makam kecil dengan ukuran 0-75 cm; b) makam sedang dengan ukuran 76-129 cm; dan c) makam besar dengan ukuran 130 ≥. Pengklasifikasian ukuran makam didasarkan pada ukuran panjang jirat dan ukuran masing-masing nisan yang terdapat pada setiap makam. Dari pengamatan diidentifikasikan makam kecil berjumlah 104 buah makam, sedangkan, makam sedang berjumlah 23 buah makam, dan makam yang berukuran besar berjumlah 9 buah makam. 

Sumber : A. Oddang dalam laporan penyuluhan Budaya Triwulan I Tahun 2013 di Kajang, Kab. Bulukumba.