Thursday, December 10, 2015

Aku dan Setangkai Senyum

Desahan nikmat yang keluar mengalir bersama napasnya membuatku teringat luka tujuh musim silam, tubuhku panas tak terkendali, Aku hanya mampu menyaksikannya lagi kali ini. Jemariku dengan lugas menancapkan obeng kedadanya. darahnya mengaliri kulitku. Kehagatan darah yang semakin menyelimuti tubuhku adalah sebuah surga yang aku dapatkan dalam keseharianku, entah berapa banyak lelaki yang meregang nyawa dari nikmat yang aku persembahan padanya. Kehangatan darah itu candu dalam hidupku. Aku adalah Wanita Iblis yang datang merenggut mimpi-mimpi.

0 comments:

Post a Comment