Tuesday, May 5, 2015

1 Miliar Orang di Dunia Alami Hipertensi

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) Margaret Chan memimpin peringatan berdirinya organisasi itu pada tanggal 7 April 1948. Setiap tahun Hari Kesehatan Sedunia dirayakan dengan menyoroti isu kesehatan publik.

Foto : VOA Indonesia
Tema tahun ini adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi, salah satu penyumbang utama penyakit jantung dan stroke. Dr. Chan mengatakan pengaruh kondisi saat ini menyebabkan krisis kesehatan global.

“Setiap tahun, tekanan darah tinggi menyumbang kepada kematian hampir 9,4 juta orang akibat penyakit jantung dan stroke, dan jika digabungkan, kedua penyakit ini merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Hipertensi juga meningkatkan risiko gagal ginjal, kebutaan, dan beberapa kondisi lain. Hipertensi kerap terjadi bersamaan dengan faktor-faktor risiko lain seperti obesitas, diabetes, dan kolesterol tinggi yang meningkatkan risiko kesehatan,” paparnya.

Secara keseluruhan, WHO melaporkan negara-negara berpendapatan tinggi punya jumlah penderita hipertensi yang lebih rendah dibandingkan negara-negara berpendapatan rendah dan menengah. Organisasi itu mengatakan jumlah penderita penyakit ini paling banyak terdapat di Afrika, di mana hampir separuh orang dewasa mengalami hipertensi. Yang terendah terdapat di benua Amerika.

WHO mengatakan tekanan darah tinggi bisa dicegah dan diobati begitu didiagnosis. Organisasi itu mendesak semua orang dewasa di seluruh dunia agar memeriksakan tekanan darah mereka, sehingga bisa mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya.

Margaret Chan mengatakan tekanan darah tinggi harus ditangani secara serius. “Hipertensi merupakan peringatan keras dan tidak bisa diabaikan karena ada risiko pada kesehatan, jadi harus ada langkah yang dilakukan. Namun hipertensi adalah peringatan yang diberikan secara diam-diam. Apa artinya? Biasanya hipertensi tidak memperlihatkan gejala-gejala selama bertahun-tahun bahkan berpuluh-puluh tahun. Jadi sangat penting kita mengetahui tanda-tanda peringatan dini dengan memeriksakan tekanan darah secara teratur,” ujarnya lagi.

WHO mengatakan orang bisa mengurangi risiko tekanan darah tinggi dengan mengurangi asupan garam, makan makanan bergizi, berolah raga teratur, menghindari rokok dan minuman beralkohol. Jika perubahan gaya hidup ini tidak ampuh, WHO mengatakan tersedia pengobatan murah untuk mengobati penyakit itu.

Sumber : VOA Indonesia

0 comments:

Post a Comment