Thursday, November 6, 2014

Seruan Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM

Pemerintahan Jokowi-JK seperti yang dirilis berbagai Media Nasional telah memastikan kenaikan Harga BBM akhir tahun 2014 ini . lagi lagi alasannya adalah bahwa susbsidi BBM teramat membebani APBN kita serta subsidi tersebut tidak tepat sasaran. Anggarannya akan dialihkan ke dalam sektor lain yang membutuhkan percepatan pembangunan, mulai dari infrastruktur hingga pelayanan kesehatan dan pendidikan masyarakat dan lain lain. 

Betulkah Kenaikan BBM ini adalah solusi untuk kesejahteraan Rakyat? Ichsanuddin Noorsy pakar ekonomi, dia berpendapat jika harga BBM subsidi dinaikkan Rp 1.000/liter saja maka inflasi akan naik 1,43%. Selain itu, laju presentase kemiskinan juga akan naik 0,41%. Artinya aka ada penambahan masyarakat miskin 1,5 hingga 1,6 juta jiwa jika naik Rp. 1.000/liter. Jadi, jika pemerintah menaikkan harga BBM Rp. 3.000/liter maka penambahan presentease masyarakat miskin menjadi 1, 23 % atau sekitar 4,5 sampai 4,8 juta jiwa masyarakat miskin. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, pada bulan Maret 2014, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 28,28 juta orang, sekitar 11,25% dan jika kenaikan harga BBM ini dinaikkan aka ada 33,08 juta jiwa rakyat miskin.

Kalau begitu, betulkah kita memiliki alasan yang logis untuk tidak menolak kenaikan harga BBM jika faktanya seperti itu? Karena kenyataannya KAPITALIS akan semakin berjaya atas kenaikan harga BBM tsrsebut, karena isu BBM tidak hanya pada konteks bahan bakar minyak melainkan kita berbicara atas nasib rakyat pelaku usaha kecil kebawah yang akan langsung merasakan dampaknya. Kelas usaha ini kemudian akan kesulitan mendapatkan bahan produksi yang murah sebab pasar akan di kuasai oleh kapitalis kapitalis yng seenaknya menentukan harga. Lain lagi Kenaikan harga-harga barang, terutama kebutuhan pokok, menggerus daya beli rakyat. Upah buruh juga ikut tergerus. Seperti kenaikan BBM tahun 2013 lalu, daya beli kaum buruh tergerus hingga 30%. Kenaikan harga BBM membawa rentetan yang panjang: kenaikan ongkos ransportasi, kenaikan biaya sewa kontrakan, dan kenaikan biaya hidup. Program-program yang diberikan kepada pemerintah untuk mengatasi lonjakan kenaikan harga BBM seperti penambahan alokasi anggaran untuk pertanian, pembangunan, pendidikan, dan kesehatan bukanlah hal yang substansi.

Hari ini kita selalu mengamini bahwa Indonesia kaya energi. Masalahnya sumber-sumber energi kita dikuasai oleh asing: sekitar 85-90% ladang minyak kita dikuasai perusahaan asing, 90% produksi gas kita dikuasai oleh 6 perusahaan asing, dan sekitar 70% produksi batubara kita dikuasai asing sungguh ironis.

Jadi, jelaslah bila kebijakan kenaikan harga BBM adalah upaya mendorong kegiatan liberalisasi serta semakin memastikan Kapitalisme berjaya mendominasi bisnis ritel BBM di Indonesia. Alasan "mulia" dibalik kebijakan ini, seperti penghematan anggaran tampak tak lebih dari penyesatan belaka, karena APBN justru lebih terbebani oleh utang Negara. Olehnya itu kenaikan Harga BBM masih butuh pengkajian dan analisa yang mendalam, sebab persoalan Pokok negara kita adalah memastikan 100 persen kekayaaan indonesia digarap dan di manpaatkan utk kesejahteraan rakyat. 

Lewat tulisan ini kami KOMITE KONSOLIDASI RAKYAT BULUKUMBA mengajak kepada para Mahasiswa, Kaum Tani Nelayan. Marjinal Kota, Kaum yang hari ini kritis atas sikap kesewenangan, serta masyarakat Bulukumba yang hari ini masih Konsisten tsrhadap perjuangan perjuangan Nasib Rakyat kecil, dalam rangka merapatkan barisan, kita getarkan sekali saja tanah bumi panrita Seruan Aksi.

TOLAK KENAIKAN HARGA BBM

Pemerintahan Jokowi-JK seperti yang xirilis berbagai Media Nasional telah memastikan kenaikan Harga BBM akhir tahun 2014 ini . lagi lagi alasannya adalah bahwa susbsidi BBM teramat membebani APBN kita serta subsidi tersebut tidak tepat sasaran. Anggarannya akan dialihkan ke dalam sektor lain yang membutuhkan percepatan pembangunan, mulai dari infrastruktur hingga pelayanan kesehatan dan pendidikan masyarakat dan lain lain. 5

Betulkah Kenaikan BBM ini adalah solusi untuk kesejahteraan Rakyat? Ichsanuddin Noorsy pakar ekonomi, dia berpendapat jika harga BBM subsidi dinaikkan Rp 1.000/liter saja maka inflasi akan naik 1,43%. Selain itu, laju presentase kemiskinan juga akan naik 0,41%. Artinya aka ada penambahan masyarakat miskin 1,5 hingga 1,6 juta jiwa jika naik Rp. 1.000/liter. Jadi, jika pemerintah menaikkan harga BBM Rp. 3.000/liter maka penambahan presentease masyarakat miskin menjadi 1, 23 % atau sekitar 4,5 sampai 4,8 juta jiwa masyarakat miskin. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, pada bulan Maret 2014, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 28,28 juta orang, sekitar 11,25% dan jika kenaikan harga BBM ini dinaikkan aka ada 33,08 juta jiwa rakyat miskin.

Kalau begitu, betulkah kita memiliki alasan yang logis utk tidak menolak kenaikan harga BBM jika faktnya zeperti itu? Karena kenyataannya KAPITALIS akan semakin berjaya atas kenaikan harga BBM tersebut, karena isu BBM tidak hanya pada konteks bahan bakar minyak melainkan kita berbicara atas nasib rakyat pelaku usaha kecil kebawah yang akan langsung merasakan dampaknya. Kelas usaha ini kemudian akan kesulitan mendapatkan bahan produksi yang murah sebab pasar akan di kuasai oleh kapitalis kapitalis yng seenaknya menentukan harga. Lain lag Kenaikan harga-harga barang, terutama kebutuhan pokok, menggerus daya beli rakyat. Upah buruh juga ikut tergerus. Seperti kenaikan BBM tahun 2013 lalu, daya beli kaum buruh tergerus hingga 30%. Kenaikan harga BBM membawa rentetan yang panjang: kenaikan ongkos ransportasi, kenaikan biaya sewa kontrakan, dan kenaikan biaya hidup. Program-program yang diberikan kepada pemerintah untuk mengatasi lonjakan kenaikan harga BBM seperti penambahan alokasi anggaran untuk pertanian, pembangunan, pendidikan, dan kesehatan bukanlah hal yang substansi.

Hari ini kita selalu mengamini bahwa Indonesia kaya energi. Masalahnya sumber-sumber energi kita dikuasai oleh asing: sekitar 85-90% ladang minyak kita dikuasai perusahaan asing, 90% produksi gas kita dikuasai oleh 6 perusahaan asing, dan sekitar 70% produksi batubara kita dikuasai asing sungguh ironis.

Jadi, jelaslah bila kebijakan kenaikan harga BBM adalah upaya mendorong kegiatan liberalisasi serta semakin memastikan Kapitalisme berjaya mendominasi bisnis ritel BBM di Indonesia. Alasan ‘mulia’ dibalik kebijakan ini, seperti penghematan anggaran tampak tak lebih dari penyesatan belaka, karena APBN justru lebih terbebani oleh utang Negara. Olehnya itu kenaikan Harga BBM masih butuh pengkajian Aerra analisa yang mendalam, sebab persoalan Pokok negara kita adalah memastikan 100 persen kekayaaan indonesia digarap dan di manpaatkan utk kesejahteraan rakyat. 

Lewat tulisan ini kami KOMITE KONSOLIDASI RAKYAT BULUKUMBA mengajak kepada para Mahasiswa, Kaum Tani Nelayan. Marjinal Kota, Kaum yang hari ini kritis atas sikap kesewenangan, serta masyarakat Bulukumba yang hari ini masih Konsisten tsrhadap perjuangan perjuangan Nasib Rakyat kecil, dalam rangka merapatkan barisan, kita getarkan sekali saja tanah bumi panrita lopi, sama sama kita dendangkan dan teriakkan orasi orasi politik penolakan Kenaikan Harga BBM.

Dengan semangat dn tujuan yang sama: 
1. Tolak kenIkan Harga BBM sebab akan menyensarakan rakyat kecil


Salam Juang......

Hormatku
Pimpinan KKRB bulukumba

Ditulis Oleh : Ari M Dirgantara

Penyair dan Teaterawan muda berambut gondrong kelahiran Bulukumba, 5 November 1984. Saat ini aktif di KKRB Bulukumba.

Ari M Dirgantara

0 comments:

Post a Comment