Di malam yang sepi, Seorang anak merindu. Sekujur
tubuhnya diterpa hujan dan tiupan angin, Bajunya basah dan tetap saja memegang
selembar kain. Malam yang gelap mendekap tubuhnya hingga dari jauh hanya nampak
siluet hitam, Bagai kayu mematung dan kain yang Ia pegang terus saja
melambai-lambai ditiup angin.
Sesekali kain yang Ia pegang melambaii bagai
dedaunan, hujan yang begitu keras terus saja turun tetapi Ia tetap saja diam
mematung sambil menatap laut yang menghitam luas dan di ujungnya nampak
bintang-bintang yang bersinar bertebaran bagai mutiara tak beraturan, disela-sela
bintang itu nampak sosok rembulan yang lebih besar dan lebih bersinar dengan
sebagian tubuhnya tertutup awan hitam, cahayanya menembus pelan awan. di atas
laut nampak satu perahu nelayan yang melaju semakin dekat ke pantai.
Anak itu adalah Aku yang merindukan seseorang
yang namanya semakin buram dalam ingatan akan tetapi wajahnya masih saja
terpatri dalam jiwa, wajah yang selalu menemani disaat makan, bercanda,
tertawa, menangis dan pergi begitu saja tanpa sebab.
Itu adalah gambaran rindu yang saat ini Aku
rasakan padamu.
0 comments:
Post a Comment