Minggu lalu, Sebuah berita tentang kasus
tertembaknya salah satu Anggota TNI yang bertugas di Puncak Jaya. Ini merupakan
kasus yang sekian kalinya dan tentu saja menjadi topik di antara kehebohan
"Papa minta saham" dan "Pilkada yang akan terjadi beberapa hari
lagi.
Tentu saja di antara kita sudah banyak yang lupa
akan Sembilan tahun yang lalu tentang penemuan timbunan perangkat perang di
Rumah jendral bintang satu yang meninggal dunia. Penemuan ini cukup mengejutkan
di kalangan Militer tentang asal muasal Senjata-senjata yang sulit di dapatkan
dan berada di tempat yang tidak semestinya.
Berita ini pernah di Angkat Majalah Tempo dengan
topik "Warisan Maut Jendral Koes", Brigadir Jendral Koesmayadi ini
merupakan Wakil asisten logistik Angkatan Darat. di Rumahnya di temukan
berbagai senjata Api dan perlengkapan perang lainnya diantaranya 96 senjata
laras panjang, 42 pucuk laras pendek yang terdiri dari SS1,MP5,M16, dan AK 47
selain itu juga ditemukan 28.985 butir amunisi, sembilan granat tangan, serta
28 tropong (Tempo, 9, Juni 2006).
Penemuan ini menjadi salah satu bukti bahwasannya
perlunya pengawasan publik kepada pemerintahan seperti pada kasus Papa minta
saham, Pelindo II, meninggalnya Aktivis HAM Munir, Penembakan warga di
Bulukumba terkait lahan karet beberapa tahun silam yang menewaskan beberapa
orang dan masih banyak lainya yang sampai saat ini masih mengendap. Tentu saja,
kedepannya diperlukan penyelesaian kasus secara terbuka agar kepercayaan publik
kembali.
Wallahu A'lam
0 comments:
Post a Comment