Untuk mempelajari kebudayaan banyak hal yang harus
kita perhatikan , terutama jika kita berasal dari latar belakang pendidikan
serta disiplin keilmuan yang berbeda ,hal ini mutlak kita
lakukan, belum lagi pengaruh media informasi yang begitu pesat ,
sehingga kita lupa menyiapkan filter dalam mengolah informasi tersebut
menjadi basis data serta bebuah sebuah pengetahuan yang berguna.
Seperti halnya budaya dan sejarah di jazirah sulawesi
selatan , banyak informasi yang tertutup , absurd bahkan terkadang distorsi ,
hal ini lah kemudian menjadi pemantik dasar bagi saya untuk berbagi
tulisan ini . keresahan dan kegelisahan akan sumber –sumber informasi
yang semakin kurang , belum lagi budaya literasi yang semakin tergerus .
Olehnya mungkin sebaiknya kita mulai dari apa itu yang di
sebut dengan mangement pengetahuan ???
Manajemen Pengetahuan / Bicaranna Paddisengeng( Knowledge
management) adalah kumpulan perangkat/appakengeng , teknik/ gau’ na, dan
strategi/ puraga, untuk mempertahankan, menganalisis, mengorganisasi,
meningkatkan, dan membagikan pengertian dan pengalaman.
Fokus dari Management pengetahuan adalah untuk
menemukan cara-cara baru untuk menyalurkan data mentah ke bentuk informasi yang
bermanfaat, hingga akhirnya menjadi pengetahuan dalam bugis dikenal
dengan istilah Pugau lainnna ada bicara tonging nge mancaji paddisengeng .
Cut Zurnali (2008) mengemukakan istilah knowledge management
pertama sekali digunakan oleh Wiig pada tahun 1986, saat menulis buku
pertamanya mengenai topik Knowledge Management Foundations yang dipublikasikan
pada tahun 1993.
Akhir-akhir ini, konsep knowledge management mendapat
perhatian yang luas. Hal ini menyatakan secara tidak langsung proses
pentransformasian informasi dan intellectual assets ke dalam enduring value.
Knowledge management merupakan kekhususan organisasi (organization-specific),
ketika perhatian dasarnya adalah ekploitasi dan pengembangan organizational
knowledge assets kepada tujuan-tujuan organisasi selanjutnya.
Knowledge management bukan merupakan sesuatu yang lebih baik
(better things) / makessing nennia, tapi untuk mengetahui bagaimana
mengerjakan sesuatu dengan lebih baik (things better)/ nakiya makkugai na
makessing .
Pengetahuan / paddisengeng bukanlah sekadar informasi/ ada
bicara. Pengetahuan (paddisengeng) bersarang bukan di wadah tempat disimpannya
informasi (semisal basis data), melainkan berada di pengguna informasi
bersangkutan. Terdapat beberapa hal yang membedakan antara pengetahuan,
informasi, dan data. Memahami beda antara ketiganya sangatlah penting dalam
memahami Manajemen Pengetahuan.
Transfer pengetahuan / mappalele paddisengeng (salah satu
aspek dari manajemen pengetahuan) dalam berbagai bentuk, telah sejak lama
dilakukan.
Contohnya adalah melalui diskusi sepadan dalam kerja (
tudang sipulung) , magang / maccoe ,, pelatihan profesional/ kedo pekke
dan program mentoring / pasitinaja gau.
Walaupun demikian sejak akhir abad ke-20, teknologi tambahan
telah diterapkan untuk melakukan tugas ini, seperti basis pengetahuan, sistem
pakar, dan repositori pengetahuan.
Makassar, 17 Mei 2015
(Sumber : Rudi Rustam / Sempugi )
0 comments:
Post a Comment