Desahan nikmat yang keluar mengalir bersama napasnya membuatku teringat
luka tujuh musim silam, tubuhku panas tak terkendali, Aku hanya mampu
menyaksikannya lagi kali ini. Jemariku dengan lugas menancapkan obeng
kedadanya. darahnya mengaliri kulitku. Kehagatan darah yang semakin menyelimuti
tubuhku adalah sebuah surga yang aku dapatkan dalam keseharianku, entah berapa
banyak lelaki yang meregang nyawa dari nikmat yang aku persembahan padanya.
Kehangatan darah itu candu dalam hidupku. Aku adalah Wanita Iblis yang datang
merenggut mimpi-mimpi.
0 comments:
Post a Comment