Puisi ini kupersembahkan kepada sahabatku yang jauh di sana. Terima kasih,
Sepi dan Air mata yang engkau ceritakan kini menimpaku pula.
Mengangkang
*****
Duduklah kawan
dengan segelas kopi dan aduk dengan pelan
dan saksikan mereka terbang dengan angan
yang semakin dalam
Tertawalah kawan sampai melayang
Mereka adalah pemikir
Mereka adalah pekerja
Mereka adalah Pemimpin
dan itu Mereka.
Nikmatiah kopi itu kawan
dengan pahit yang melawang
membuatmu mengangkan dan semakin terangsang
Jangan terlelap kawan
mereka akan datang
membawa senyuman
dan bingkisan
itu sudah cukup kawan
buat makan sebulan
melawan kelaparan
dan kemarau panjang
Jangan lupa kawan
mereka adalah teman
dengan banyak harapan
beberapa tahun ke depan
Tapi !.
Jangan larut kawan
mereka perangsang
membuatmu melanglang
terbang melayang
jatuh terpanggang
Makassar, 18 September 2015
Oleh : Zulengka Tangallilia
0 comments:
Post a Comment