Penghormatan pada tamu, adalah sesuatu yang bersifat
universal. Lintas etnis dan agama. Tak terkecuali pada orang Bugis. Berikut ini
adalah cara orang Bugis menghormati tamunya.
Berpakaian Sopan
Bila tamu datang, orang Bugis akan segera berpakaian pantas.
Mulai baju yang layak, merapikan sarung dan menggunakan kopyah. Orang Bugis
dalam menerima tamu, berpantang buka baju atau hanya sekedar bercelana
pendek.
Mempersilahkan duduk ditempat yang layak
Jika tamu datang, akan segera dijemput di pintu atau
ditangga dan dipersilahkan naik kerumah. Kemudian dipersilahkan duduk. Tamu
tidak akan dibiarkan berdiri lama mengetok pintu mengucapkan salam, jika sudah
didengar didalam rumah. Apabila orang Bugis sedang duduk diruang tamunya
kemudian datang tamu, ia akan mempersilahkan masuk dan memberi kesempatan
tamunya untuk duduk. Jika kursinya tidak cukup, ia akan mengangkatkan kursi
untuk tamu
Menemani Tamu
Tamu tidak akan dibiarkan sendiri. Apabila ada hal penting
yang tuan rumah harus lakukan, sehingga tamu ditinggal. Maka tuan rumah akan
mohon izin sebentar dan berusaha segera menyelesaikan urusannya kemudian
menemani tamunya. Apabila ia harus meninggalkan tamunya, ia juga akan berusaha
mencari orang untuk menemani tamunya agar tamu tidak kesepian. Tudangi yolo to
folewe maksudnya temani lah tamu kita
Menyuguhkan minuman dan makanan
Servis tamu standar. Bila istri dalam, biasanya suaminya
akan masuk untuk memberi tahu agar menyiapkan makanan atau minuman. Bila
bertepatan waktu makan siang/malam, orang Bugis akan berusaha menjamu tamunya.
Kalau ia tidak siap, misalnya nasinya sedikit atau lauknya tidak cukup, maka ia
akan minta pada tetangganya. Intinya, orang Bugis akan melakukan berbagai cara
agar tamunya bisa dijamu
Meminta tamu untuk tinggal lebih lama
Bila tamu berkunjung sebentar sementara teh atau kopi sedang
dimasak, maka tamu akan ditahan agar tinggal menunggu teh. Apabila tamu dari
jauh, maka tuan rumah Bugis akan berusaha agar tamunya menginap.
Jika tamu bersedia menginap. Maka orang Bugis akan
menyiapkan tempat tidur dan sarung. Selain itu akan memberi tahu tamunya kalau
ada yang diperlukan agar tak segan-segan meminta pada tuan rumah
Menjaga tamunya
Jika tamu telah masuk dipekarangan rumah, apalagi masuk
kedalam rumah, maka dalam etika Bugis, tamu tersebut telah menjadi tanggung
jawab tuan rumah. Tidak peduli itu bangsawan, orang biasa, atau bahkan
kriminal.Bila ada kriminal yang sedang dikejar, lantas ia masuk dan minta
diamankan oleh tuan rumah, maka massa yang mengejar harus menghormati tuan
rumah. Demikian pula tuan rumah yang baik bagi orang Bugis, akan menjaga
tamunya dan berusaha menyelesaikan persoalannya.
Demikian enam etika Bugis dalam memperlakukan tamu. Walaupun
sebagian sudah tergeser, tapi setidaknya tulisan sederhana ini mencoba
mengabadikan apa dan bagaimana etika orang Bugis dalam memperlakukan tamu
sebelum orang Bugis melupakan adatnya sendiri karena budaya demokrasi yang
membolehkan mendemo.
Sumber : Diskusi Lepas / Rahmat Munawar
0 comments:
Post a Comment