Kupu-kupu di dalam Buku
Ketika duduk di setasiun bis, di gerbong kereta api,
Ketika duduk di setasiun bis, di gerbong kereta api,
di ruang tunggu praktek dokter anak, di balai desa,
kulihat orang-orang di sekitarku duduk membaca buku,
dan aku bertanya
di negeri mana gerangan aku sekarang,
Ketika berjalan sepanjang gang antara rak-rak panjang,
di perpustakaan yang mengandung ratusan ribu buku
dan cahaya lampunya terang benderang,
kulihat anak-anak muda dan anak-anak tua
sibuk membaca dan menuliskan catatan,
dan aku bertanya
di perpustakaan negeri mana gerangan aku sekarang,
Ketika bertandang di sebuah toko,
warna-warni produk yang dipajang terbentang,
orang-orang memborong itu barang
dan mereka berdiri beraturan di depan tempat pembayaran,
dan aku bertanya
di toko buku negeri mana gerangan aku sekarang,
Ketika singgah di sebuah rumah,
kulihat ada anak kecil bertanya pada mamanya,
dan mamanya tak bisa menjawab keinginan-tahu puterinya,
kemudian katanya,
“tunggu, tunggu, mama buka ensiklopedia dulu,
yang tahu tentang kupu-kupu,”
dan aku bertanya
di rumah negeri mana gerangan aku sekarang,
Agaknya inilah yang kita rindukan bersama,
di setasiun bis dan ruang tunggu kereta-api negeri ini buku
dibaca,
di perpustakaan perguruan, kota dan desa buku dibaca,
di tempat penjualan buku laris dibeli,
dan ensiklopedia yang terpajang di ruang tamu
tidak berselimut debu
karena memang dibaca.
Karya : Taufiq Ismail, 1996
Profil Singkat Taufiq Ismail
Taufiq Ismail lahir dari pasangan A. Gaffar Ismail
(1911-1998) asal Banuhampu,
Agam dan Sitti Nur Muhammad Nur (1914-1982) asalPandai Sikek, Tanah Datar, Sumatera Barat.Ayahnya
adalah seorang ulama dan pendiri PERMI. Ia menghabiskan masa SD di Solo, Semarang, dan Yogyakarta, SMP di
Bukittinggi, dan SMA di Pekalongan.
Taufiq tumbuh dalam keluarga guru dan wartawanyang suka
membaca. Ia telah bercita-cita menjadi sastrawan sejak masih SMA. Dengan pilihan sendiri, ia
menjadi dokter
hewan dan ahli peternakan karena ingin memiliki bisnis
peternakan guna menafkahi cita-cita kesusastraannya. Ia tamat FKHP-UI Bogor pada 1963 tapi gagal punya usaha ternak
yang dulu direncanakannya di sebuah pulau di Selat Malaka.
( Sumber : id.wikipedia.org )
0 comments:
Post a Comment