Standar Asuhan Keperawatan adalah uraian pernyataan tingkat
kinerja yang diinginkan, sehingga kualitas struktur, proses dan hasil dapat
dinilai. Standar asuhan keperawatan berarti pernyataan kualitas yang
didinginkan dan dapat dinilai pemberian asuhan keperawatan terhadap
pasien/klien. Hubungan antara kualitas dan standar menjadi dua hal yang saling
terkait erat, karena melalui standar dapat dikuantifikasi sebagai bukti
pelayanan meningkat dan memburuk (Wilkinson, 2006).
Tujuan dan manfaat standar asuhan keperawatan pada dasarnya
mengukur kualitas asuhan kinerja perawat dan efektifitas manajemen organisasi.
Dalam pengembangan standar menggunakan pendekatan dan kerangka kerja yang lazim
sehingga dapat ditata siapa yang bertanggung jawab mengembangkan standar
bagaimana proses pengembangan tersebut. Standar asuhan berfokus pada hasil
pasien, standar praktik berorientasi pada kinerja perawat professional untuk
memberdayakan proses keperawatan. Standar finansial juga harus dikembangkan
dalam pengelolaan keperawatan sehingga dapat bermanfaat bagi pasien, profesi
perawat dan organisasi pelayanan (Kawonal, 2000).
Setiap hari perawat bekerja sesuai standar – standar yang
ada seperti merancang kebutuhan dan jumlah tenaga berdasarkan volume kerja,
standar pemerataan dan distribusi pasien dalam unit khusus, standar pendidikan
bagi perawat professional sebagai persyaratan agar dapat masuk dan praktek
dalam tatanan pelayanan keperawatan professional (Suparti, 2005).
PPNI telah menyusun Standar Asuhan Keperawatan sebagai
panduan bagi perawat Indonesia untuk melakukan Asuhan Keperawatannya.
Detail mengenai standar asuhan keperawatan bisa diperoleh di
kantor sekretariat PPNI.
Standar Asuhan Keperawatan adalah uraian pernyataan tingkat
kinerja yang diinginkan, sehingga kualitas struktur, proses dan hasil dapat
dinilai. Standar asuhan keperawatan berarti pernyataan kualitas yang
didinginkan dan dapat dinilai pemberian asuhan keperawatan terhadap
pasien/klien. Hubungan antara kualitas dan standar menjadi dua hal yang saling
terkait erat, karena melalui standar dapat dikuantifikasi sebagai bukti
pelayanan meningkat dan memburuk (Wilkinson, 2006).
Tujuan dan manfaat standar asuhan keperawatan pada dasarnya
mengukur kualitas asuhan kinerja perawat dan efektifitas manajemen organisasi.
Dalam pengembangan standar menggunakan pendekatan dan kerangka kerja yang lazim
sehingga dapat ditata siapa yang bertanggung jawab mengembangkan standar
bagaimana proses pengembangan tersebut. Standar asuhan berfokus pada hasil
pasien, standar praktik berorientasi pada kinerja perawat professional untuk
memberdayakan proses keperawatan. Standar finansial juga harus dikembangkan
dalam pengelolaan keperawatan sehingga dapat bermanfaat bagi pasien, profesi
perawat dan organisasi pelayanan (Kawonal, 2000).
Setiap hari perawat bekerja sesuai standar – standar yang
ada seperti merancang kebutuhan dan jumlah tenaga berdasarkan volume kerja,
standar pemerataan dan distribusi pasien dalam unit khusus, standar pendidikan
bagi perawat professional sebagai persyaratan agar dapat masuk dan praktek
dalam tatanan pelayanan keperawatan professional (Suparti, 2005).
PPNI telah menyusun Standar Asuhan Keperawatan sebagai
panduan bagi perawat Indonesia untuk melakukan Asuhan Keperawatannya.
Detail mengenai standar asuhan keperawatan bisa diperoleh di
kantor sekretariat PPNI.
Sumber : http://www.inna-ppni.or.id
0 comments:
Post a Comment