Monday, January 6, 2014

Mengenang 110 Dr. Ahyar Anwar

Gedung Al'Amin, UNISMU, Makassar
Kadang-kadang batas yang jelas antara kehidupan dan kematian itu kabur, munkin orang telah meninggal dan pergi, tapi dia  tetap ada, berbicara, bahkan berjalan  dalam ingatan orang-orang yang mencintainya. Munkin itulah tampaknya yang terjadi pada Dr Ahyar Anwar.

Makassar, 15 Desember, bertempat Gedung Al Amin, Universitas Muhammadiah Makassar (UNISMU), Komunitas Rumah Cinta mengadakan Peringatan Hari 110 wafatnya Ahyar Anwar, kegiatan ini dihadiri berbagai pelakon kesenian yang hidup dan berjalan di sekitar Ahyar Anwar semasa hidupnya, dan mempersembahkan karya-karya sebagai wujud kecintaannya. Seperti  Abidin Wakur, Sanggar Seni dan Budaya Al Farabi yang berkelaborasi dengan putra Almarhum Ahyar Anwar, Putra Sulung Almarhun, Seniman Gowa Daeng Serang, Sanggar Seni Esa, Talas, Bestra, Sekolah Sastra Bulukumba, dan masih banyak lainya.
 
Kegiatan yang disaksikan oleh ribuan orang ini sungguh memukau, saat masuk kegedung, Panitia menempatkan Histori dan kenangan Ahyar Anwar di Lorong-lorong gedung mulai dari buku karya-karyanya seperti Kisah tak berwajah, Menidurkan Cinta, Geneologi Feminis, Aforisma Cinta, Infinitum, dan masih banyak lainya, selain itu  dipajang Foto dan kegiatan Almarhum semasa hidupnya yang dimuat di berbagai koran.

Ahyar Anwar yang dijuluki Kahlil Gibran dari timur ini telah melahirkan jutaan untaian kata yang menidurkan cinta dipangkuan sang rindu, Sosok kharismatik ini menyelesaikan studinya di Universitas Gadjah Mada(UGM), Magister Sosiologi di Universitas Hasanuddin (UNHAS), dan memperoleh Doktor di bidang sastra di Universitas Gadja Mada (UGM), beliau juga menjadi Dosen di beberapa Perguruan Tinggi, diantaranya Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMU), dan Universitas  Islam  Negeri Makassar (UIN). Aktif dalam berbagai seminar Nasional dan Internasional tentang sastra dan sosial, menilis artikel  pada jurnal Nasional dan berbagai media cetak.

Dibawah ini terdapat berbagai penggalan kata yang dikutip dari buku Dr Ahyar Anwar dalam Aforisma Cinta (2012).
“ Hakikat cahaya bukan bersarang pada matahari, Cahaya menyangkar pada lipatan hati, Hati yang indah selalu menyimpan  cinta jadi cahaya”

“ Waktu bukanlah soal malam atau siang, matahari bukan soal timur atau barat, musim bukan soal kemarau atau hujan, kesepian bukan soal sunyi atau hilang!. Semua itu soal apakah aku bersamamu atau tidak!”

“ Aku tidak sedang mencari cinta ketika aku menemukanmu, aku menemukanmu justru ketika aku sedang membuang semua kenanganku yang tak menyimpan cinta, Aku menemukan senyummu ketika aku sedang menyisihkan semua impianku tentang senyuman.”

“ Aku sedang berkatan dengan suara ketakutan yang terbunuh dalam selimut mimpinya yang tersaun sunyi jika malam ini berakhir, yakinlah jika gelapnya yang sunyi akan terus memelukku untukmu, sampai kau menemukanku dalam mimpimu yang paling rindu.”
 
 
Kegiatan ini selesai sekitar pukul 11:30 Am. Ditutup dengan peresmian Kominitas Rumah Cinta, sebagai wadah bagi mereka yang ingin membahas karya-karya Kahlil Gibran dari Timur ini dan mereka yang ingin meneruskan pemikiran beliau. Salam Budaya

0 comments:

Post a Comment