![]() |
Pantai Mandala |
Pada tahun 1989, di Pantai Mandala yang terletak di Desa Lembanna, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi-Selatan, Indonesia. Dari informasi Kepala Desa Lembanna. Soeharto yang pada saat itu sebagai komandan pembebasan Irian barat mengutus Dahlan Tahir untuk memerintahkan kepada penduduk di sekitar Pantai Mandala yang notabenenya sebagai pembuat Perahu yang ulung untuk membuat 40 Perahu Pinisi dalam kurung waktu 40 hari, dalam proses pembuatan perahu pinisi ini dikerjakan siang dan malam, pengerjaan ini melibatkan ratusan pengrajin Perahu yang pada saat itu dan dikepalai oleh H. Mustari. Perahu Pinisi yang akan dipakai untuk menambah kekuatan TNI di laut ini disebut dengan nama Armada Semut. Dalam perjalan membebaskan Irian Barat ini, Armada Semut bersenjata mini dan terbatas, dengan semangat juang dan tanpa lelah yang digenggam oleh para Pasukan TNI ini akhirnya berhasil dalam merebut Irian Barat dari pendudukan Belanda yang nantinya akan dijadikan Negara Boneka Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Ada yang menyebutkan bahwa perahu Pinisi yang terbuat dari kayu itu, menjadi sangat berguna pada penyerangan tersebut karena tidak bisa dilacak oleh Radar sekutu sehingga memudahkan untuk menembus Pantai.
Saat ini, di Pantai Mandala masih nampak beberapa pengrajin Perahu Pinisi meski jumlahnya sedikit dari pada yang ada di Tanah Beru. Selain itu di sekitar Pantai terdapat rumah-rumah panggung para Nelayan yang kondisinya mulai lapuk termakan usia dan dihantam angin Laut Teluk Bone. Dan diantaranya terdapat sebuah bangunan Villa berlantai dua dan di sampingnya terdapat rumah pohon, menurut informasi yang diberikan penduduk sekitar adalah milik Bule’ (Warga Negara Asing).
Selain sebagai tempat bersejarah yang berjasa mempersatukan Negara Indonesia, di sekitar Pantai Mandala terdapat Hutan yang lebat dan terdapat banyak Gua-gua yang dibawahnya terdapat sumber mata air yang payau. Selain itu di sebelah Selatan tepatnya di pesisir pantai, menurut penuturan Kepala Desa Lembanna, Amar Ma'ruf, terdapat sumber air tawar yang besar yang muncul dari bawah laut yang penduduk sekitar menyebutnya "Passohara" (menyembur) yang pada saat laut pasang terlihat jelas. Dan terdapat Danau Bawah Tanah Passohara yang terletak 200 meter sebelum Pantai mandala yang cukup besar dan luas. Disebelah Barat Pantai terdapat Taman Laut yang memiliki Biota laut beraneka ragam dan bahkan Banyak Ikan Hiu berenang di sekitar Pantai ini yang membuktikan bahwa lingkungan yang masih baik dan sumber makanan bagi ikian-ikan baik besar maupun kecil terpenuhi dengan baik. Dan di atas Bukit sekitar Pantai terdapat Gua Purbakala Passea yang konon menurut cerita panduduk sekitar pada masa dahulu dimana di tanah Bumi Panrita Lopi peperangan masih menyeruak dan Penduduk sekitar Desa Lembanna yang pada saat itu bersembunyi di dalam Gua dalam waktu yang cukup lama dan di dalam Gua mereka menderita dan banyak diantaranya meninggal dunia.
Pantai yang meyimpan Sejarah ini kondisinya cukup memperihatinkan, jalan menuju Pantai rusak parah, dan informasi tentang adanya pantai yang eksotis ini sangat minim. Seandainya pemerintah Kabupaten Bulukumba memberikan sedikit saja perhatian lebih tentang adanya Pantai Mandala ini di Desa Lembanna, Kecamatan Bonto Bahari, pasti akan dilirik oleh wisatawan lokal dan Mancanegara, ini terbukti dengan adanya sebuah Villa yang berdiri megah milik Warga Negara Asing yang seolah-olah menjadi pemilik satu-satunya keindahan yang masih perawan ini.
0 comments:
Post a Comment