Detak
Dinginya malam menusuk kalbu
Dipenghujum mata Nampak kegelapan
malam
Bercampur rasa kegelisahan
Seharusnya aku sadari
Penyesalan yang terdalam
Kutenggelamkan dalam samudera air
mata
Menunggu ombak menyampaikan
Kegelisahan kekarang-karang
pantai
Lembaran-lembaran baru
Ingin kulukiskan nama baru
Saat malam menyimpulkan
senyumanmu
Hatiku terjerat dalam sangkar
Kuharap kudapat melupakan dirimu
Menghapus cerita-cirita indah
bersamamu
Jemarikku kaku
Memahatkan rasa sayang
memutuskan tali cinta engkau dan
dia
kuharap engkau melupakan dirinya
hapuslah…hapus
hapuslah wahai sang angin
angin kerinduan
jiwa yang terdalam
dirimu dan diriku
kalau munkin lukisan wajahmu
meneteskan air mata
kabut gunung menutup hatimu
kisimpang derita yang kualami
menyelami kehidupan
yang penuh kerinduan
manalah mungkin aku membohongi
hatiku
mengbohongi rasaku
kini ragaku
mengelana diperaduan cinta
mencari…
dirimu dalam kaca…
Katangka,
1 september 2013
Karya : Zulengka Tangallilia
Sekolah Sastra Bulukumba
0 comments:
Post a Comment