Saat ini virus Ebola tengah menjadi epidemi di Afrika Barat.
Bahkan, sejak bulan Maret menyebar, sudah ada sekitar 900 orang yang tewas
karena Ebola. Kono, virus ini menyebar cepat karena bisa menular lewat
bersentuhan dengan korban yang terinfeksi. Lebih jauh, belum ada pengobatan
yang terbukti bisa menyembuhkan Ebola. Ini pula yang membuat harapan hidup bagi
mereka yang terinfeksi sangat tipis.
Namun apa yang sesungguhnya menyebabkan Ebola? Ketika wabah
Ebola diselidiki, sumber infeksi biasanya merujuk kembali ke hewan. Di banyak
kasus, virus menginfeksi simpanse atau gorila, lalu menular kepada manusia yang
melakukan kontak dengan hewan yang terinfeksi itu.
Namun berkontak langsung atau mengkonsumsi hewan yang
terinfeksi Ebola adalah hal yang cukup jarang terjadi di negara-negara besar
seperti Amerika Serikat. Akibatnya, skenario Ebola menular dari manusia ke
manusia pun nyaris tak mungkin terjadi.
Tapi tentu saja, kita tak boleh ambil risiko bila berkenaan
dengan penyakit mematikan seperti Ebola. Wald, penulis buku berjudul Contagious
juga mengungkapkan betapa bahaya virus ini di dalam tubuh manusia. "60
hingga 90 persen orang yagn terkena virus Ebola pasti meninggal dunia,"
tuturnya.
Meski berbahaya, kita tak perlu sera-merta panik. Pasalnya,
masih menurut Wald, untuk seseorang terinfeksi Ebola juga bukan hal yang
gampang. Ebola adalah virus yang sangat lemah jika berada di udara bebas. Ia
juga tak menular melalui batuk atau bersin. Jadi, Ebola tak gampang menular
seperti flu. Meski ia ganas ketika sudah menginfeksi, Ebola tak mudah menular.
"Virus Evola menular melalui kontak langsung dengan
darah dan cairan tubuh penderitanya, secara langsung maupun dengan jarum atau
peralatan yang terkena cairan tubuh dan darah," kata Stephen Monroe, ketua
Centers for Disease Control's National Center for Emerging Soonotic and
Infectious Diseases.
Jadi, "Apakah kita harus panik dengan virus Ebola?
Antara ya dan tidak," tutur Wald lagi. "Kita harus waspada dengan
risikonya, tapi tak perlu terjebak dengan ketakutan yang berlebihan."
Ebola memang mengerikan, ia menambahkan, "Tapi jangan
lupa, masih banyak penyakit di luar sana yang membunuh lebih banyak orang
ketimbang Ebola, seperti influenza, malaria, dan campak."
Sumber : www.tabloidnova.com / CNN
0 comments:
Post a Comment